Selasa, 07 April 2020

CERPEN ANTIME HARI BAHAGIA (bagian kedua)



CERPEN ANTIME
HARI BAHAGIA (bagian kedua)
RABU, tanggal 11 Maret 2020,  Aku menghadiri undangan dari Mas AGUS SUPRI dalam suatu acara SILATURAHIM dan PENUTUPAN USAHA BERSAMA ANTIME. Kali ini Aku bercerita tentang HARI BAHAGIA Mbak LILY GANDAWATI dan Mas AGUS SUPRI serta Mas RAFIQ.
TEMAN BARU
Dari 42 yang menyatakan akan hadir, hanya beberapa yang berhalangan: Andi, Hendi Setiwan, Tahlim dan Harmini.  ANDI baru dengar namanya, mungkin ada teman Antime yang mengetahuinya?. Dapat kenalan baru : RUSLI dan HENDIARTO. Kedua nama tersebut juga asing bagi Ku. Saat tingkat persiapan pasti beda kelompok dengan Ku dan saat memilih fakultas, pasti bukan Fahutan pilihannya. Keduanya  tinggal di Bogor, entah mengapa baru kali ini ikut pertemuan Antime.
MAS AGUS SUPRI : SANG GENIUS.
Rupanya nama AGUS paling banyak di ANTIME, mengalahkan nama BAMBANG.  Paling tidak ada 8 : Agus Iqbal, Agus Kristijono, Agus Muharam, Agus Pakpahan , Agus Pambudi, Agus Supriono,  Agus Sutedjo, dan AGUS SUPRIYADI. Tadi nya Aku mengira bahwa nama AGUS itu pasti orang jawa, ternyata perkiraan Ku salah. Ada Suda, ada Jawa dan bahkan ada Batak segala.  Mas AGUS SUPRI, Jawa bukan, Sunda juga bukan. Kalau Jawa, Jawa pinggiran demikia pula kalau Sunda, Sunda pinggiran juga. Bahasa Jawa ngerti, bahasa Sunda juga ngerti. Tapi ya...., itu bahasa jawa pinggiran dan bahasa sunda pinggiran juga. Siapa tahu dari mana asal nya Mas AGUS SUPRI?.
Pada saat menerima undangan dari Mas AGUS SUPRI, rasanya ada yang aneh. Tanggal 11 Maret 2020, adalah hari RABU. Menurut orang Jawa, Mas AGUS SUPRI sudah meninggalkan PAKEM. Biasanya acara pul kumpul Antime hari Sabtu atau Minggu, karena masih banyak warga Antime yang belum pensiun. Tapi ya..., nggak apa apa, lha wong Mas AGUS SUPRI bukan orang Jawa koq.
Rupanya keanehan tersebut baru terjawab, ketika Sandra memanggil Mbak LILY ke depan.    11 Maret, rupanya tanggal istimewa bagi Mbak LILY GANDAWATI dan Mas AGUS SUPRI. Tanggal tersebut merupakan HARI ULANG TAHUN MBAK LILY. Untuk merayakan ulang tahun istri tercinta, oleh Mas AGUS SUPRI, acara nya dijadikan satu dengan  SILATURAHIM dan PENUTUPAN USAHA BERSAMA ANTIME. Acara yang meriah,  dengan hidangan luar biasa, dirayakan oleh 40 orang warga antime. Hebat bukan. Itulah kehebatnya Mas Agus Supri. Ikut nebeng hari ulang tahun Mas RAFIQ. Lahir bulan Maret juga, tapi tanggalnya  dimajukan.
HARI BAHAGIA bagi Mbak LILY, Mas AGUS SUPRI dan juga Mas RAFIQ. Selamat Ulang Tahun Mbak LILY, Selamat Ulang Tahun  Mas RAFIQ. Semoga senantiasa diberi kesehatan, umur panjang, rezeki yang barokah serta berbahagia bersama keluarga. Aaamiin.
Bagi Ku, tanggal 11 Maret 2020, merupakan hari yang menyenangkan : ketemu dengan banyak temen temen Antime, ngobrol, makan enak, bercanda, dengerin temen temen nyanyi, makan durian dan foto foto bersama. Entah kapan lagi bisa berkumpul kembali.

Bogor 11 Maret 2020
SALAM ANTIME.
Mbang Win

CERPEN ANTIME HARI BAHAGIA (bagian pertama)



CERPEN ANTIME
HARI BAHAGIA (bagian pertama)
RABU, tanggal 11 Maret 2020,  Aku menghadiri undangan dari Mas AGUS SUPRI dalam suatu acara SILATURAHIM DAN PENUTUPAN USAHA BERSAMA ANTIME. Ada 2 (dua) yang Aku ingat tentang tanggal 11 MARET. Yang pertama, Aku teringat  tentang SUPER SEMAR, dan yang kedua tentang acara itu sendiri.
Ingatan Ku tentang Super Semar adalah BEA SISWA SUPER SEMAR. Sayang, bea siswa tersebut sudah tidak ada lagi sejak kejatuhan Presiden SOEHARTO. Bagi Ku, Pak Harto adalah pahlawan Ku, karena bea siswa nya, Aku dapat menyelesaikan pendidikan di IPB. Terima kasih Pak Harto.
Sekitar tahun 1975-1976, IPB memberikan bea siswa Super Semar. Syarat nya sangat mudah : naik tingkat, surat keterangan dari orang tua yang menyatakan kurang mampu dan aktif dalam kegiatan mahasiswa. Syarat pertama dan kedua sudah Aku peroleh. Untuk syarat ketiga harus ada surat pernyataan dari Senat Mahasisawa IPB yang berhubungan dengan keaktifa mahasiswa. Aku sebenarnya kurang begitu aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Mengikuti jadwal kuliah, praktikum apalagi quiz dan ujian rasanya berat sekali. Mendengar RCD dan DO, rasanya sangat mengerikan. Maklum IQ Ku kategori pas pasan untuk ukuran IPB. Hampir setiap minggu ke poliklinik, tanpa diperiksa langsung diberik vitamin B kompleks.
Aku di panggil oleh Senat Mahasiswa untuk di wawancarai. Dalam ruangan tersebut sudah ada : Farid (?), sebagai Ketua Senat, Andin sebagai anggota Senat dan beberapa anggota Senat lainnya serta Soeryo Adiwibowo sebagai Ketua Angkatan.
“Saudara Bambang, apakah aktif dalam kegiatan kemahasiswaan” Kata Farid.
Soeryo Adiwibowo dan Andin diam saja. Aku sadar bahwa Soeryo Adiwibowo dan Andin kurang mengenal Ku. Maklum di tingkat persiapan, Aku, Soeryo Adiwibowo dan Andin beda kelompok. Aku di Kelompok 2, sementara Soeryo Adiwibowo dan Andin  di kelompok 1 atau 3.  Mau memberikan rekomendasi bingung juga. Ditambah lagi Aku termasuk mahasiswa KUPER.
“Ya..., Saya aktif dalam kegiatan bola basket. Kalau ada latihan bola basket Saya sering ikut.” Kata Ku. Memang Aku adalah pemain bola basket di SMA Kendal. Aku termasuk pemain intinya.” Hebat bukan? He...., he..., he....
“Ya...., ya...., ya....., betul saudara Bambang memang aktif dalam kegiatan bola basket.” Kata Soeryo Adiwibowo.
“Ya...., betul. Saya pernah lihat  saudara Bambang main bola basket. “ Andin menambahkan.
Sepertinya Soeryo Adiwibowo dan Andin  ingin berbuat baik pada teman seangkatan . Aku tidak yakin apakah Soeryo Adiwibowo dan Andin, pernah melihat Aku main bola basket. Namun karena pernyataannya, Ketua Senat langsung menyetujuinya.
“ Kalau begitu, kepada Bambang Winarto, kita berikan rekomendasi untuk memperoleh Bea Siswa Supar Semar.” Kata Farid mengakhiri wawancara. Terima kasih Mas Bowo, terima kasih Boss Andin.
Kartu Bea siswa Super Semar IPB berwarna BIRU TUA, kalau ambil uang di Bank BNI 46. Bea siswa  pertama  besarnya Rp 7.500,-  (tujuh ribu lima ratus rupiah) dan terakhir Rp 17.500, - (tujuh belas ribu lima ratus rupiah). Bagi Ku bea siswa sangat penting artinya. Aku dapat  menambah gizi makanan; beli susu, beli telur dsb.  Pada tanggal muda bersama dengan teman teman, menikmati menu empal, ayam goreng dan makanan mewah lainnya di warung Borong. Tapi yang lebih utama bagi Ku adalah MEMBERIKAN KEBAGIAAN kepada orang tua. Ya..., kedua orang tua Ku sangat bangga sekali Aku dapat Bea Siswa.
11 Maret, hari bersejarah yang sudah di lupakan bangsa Indonesia.

Bogor 11 Maret 2020
SALAM ANTIME.
Mbang Win


Minggu, 05 April 2020

CERPEN ANTIME SO, LUPA ....



Ada 2 peristiwa yang mengingatkan Ku, bahwa yang namanya PENYAKIT LUPA sudah menyerang diri Ku. Peristiwa terjadi ketika mengikuti acara PENGALIHAN PENGELOLAAN USAHA SINGKONG dari UBA kepada KOPANTI, tanggal 3 Maret 2020 di Kantor KOPANTI.
PERISTIWA PERTAMA.
Mas AGUS SUPRI ternyata orangnya sangat disiplin. Sebelum Jam 09.30, sudah berada di Kantor KOPANTI bersama permaisuri. Aku kalah duluan.
Sambil menunggu teman teman datang, Akuaya sampaikan konsep serah terima Pengalihan Pengelolaan Usaha Singkong.
“Pakai serah terima Mas MbangWin.” Kata Mas AGUS SUPRI
“ Ya...., untuk ketertiban administrasi saja.” Jawab Ku.
Beliau membaca sebentar dan langsung setuju.
Tidak berapa lama, Ketua KOPANTI datang. Aku serahkan konsep Pengalihan Pengelolaan Usaha Singkong juga.
“AGUS setuju Mbang”. Kata Andin
“Setuju boss.” Jawab Ku.
Beliau membaca dengan pelan, dari atas ke bawah, balik lagi ke atas.
“Mbang nang opo  tanggal e mundur.” Kata Andin.
Memang dalam konsep Pengalihan Pengelolaan Usaha Singkong tertulis 2 Februari 2020.
“ Yo..., ora to Boss. Kan saiki tanggal 2 Februari 2010.” Jawab Ku.
“ Lho..., piye to.... Mbang. Saiki tanggal 3 Maret 2020. Iki lho tanggalane.” Kata Andin sambil mengambil kalender duduk yang ada di meja.
We lha.., dalah.., dadi saiki Maret  to.... weleh... weleh... weleh..., wong pensiunan iku wulan wae koq yo iso lali iki piye jal.....
PERISTIWA KEDUA.
Tidak berapa lama 4 (empat) bidadari Antime datang, sambil membawa berbagai makanan. Senengnya rapat dengan bidadari, selalu ada saja makanan yang di bawa. Rapat berjalan seperti biasa, di buka oleh Ketua KOPANTI di lanjutkan dengan penjelasan  dari Mas AGUS SUPRI dan Mas GUNA.
Sebagai sekretaris, seperti biasa Aku catat daftar yang hadir dan hal hal yang penting untuk dijadikan laporan. Aku catat : Soeryo Adiwibowo, Agus Supriyadi, Andin H. Taryoto, Gunamarwan, Widiati Hadi Adil, Dani Siti Dahlia dan  Yuyu Yulia. Untuk 2 (dua) bidadari, we..., lha dalah... namanya lupa, mau nanya malu. Terpaksa di buku catatan Aku tulis istri Agus Supriyadi dan istri Mudjihanto. Setelah peserta rapat tandatangan semua, Aku lihat daftarnya. Oh la..., la..., istri Agus Supriyadi itu LILY GANDAWATI ROCHALIA dan istri Mudjihanto itu SHALIMAR ANDAYA NIA. Maaf ya... Mas AGUS SUPRI, maaf ya...., Mbak Lily dan maaf ya....., mbak Nia.
Semoga, yang namanya penyakit lupa belum menyerang teman teman semua. Namun yang pasti penyakit lupa itu akan datang.
                                              
SALAM ANTIME.
Mbang Win
Bogor, 5 Maret  2020
Salam ANTIME.
Mbang Win.
ANTIME GUYUB RUKUN SAKLAWASE,  .......... ANTIME HIRUP RUKUN SALAMINA