Setiap orang memiliki
sejumlah kenangan indah, yang berbeda antara satu dengan lainnya. Mungkin ada
satu atau dua atau tiga di antara kenangan-kenangan itu yang akan selalu
diingat. Reuni di Mbandungan merupakan kenangan indah meski bukan yang terindah.
Kenangan ini bisa merupakan peristiwa sebelum, sesaat atau setelah reuni.
Sayang beberapa teman menyimpan kenangan dalam hatinya, sehingga tidak bisa
berbagi dengan temen temen lainnya.
Agung
Herminingsih meski tidak dapat menghadiri reuni karena suaminya sakit
menjelang keberangkat ke Mbandungan, dapat merasakan nuansa reuni. Ini berkat
temen temen mau berbagi cerita. “ Hebat Om Mbang Win dapat merangkum reuni yang
banyak membawa kesan. Aku ikut senang bisa mengikuti acara membaca
ringkasan tersebut sehingga ada bayangan waktu temen teman pada bertemu,
kangen-kangenan, bernyanyi, berolah raga, bergurau, ada yang
bercerita dan lain lain. Pokok asyikk kalau tahu palaksanaan ya
... trim sudah mengikuti sekelumit cerita dari penyadur
Ir. Bambang Winarto. Shiip pokokmen matur nuwun.”
Di bawah ini
disampaikan kenangan dari beberapa temen temen kita.
----------------------------
TEDJO RUMEKSO : Paling mengesankan
adalah pernyataan om Matrodhi...ojo sok ngglendengi...
Kata ini sudah 48 tahun tidak pernah mendengar...Baru pada acara reuni akbar di
mBandungan mendengar lagi...Woooow...Kendal banget gitu loh.
Kenangan lain
dari Tedjo yang Aku yakin akan di kenang cukup lama adalah masalah KTP. Inilah
ceritanya. “ KTP ku pada saat mau acara diminta sama Hotel Green Valley untuk
jaminan, pas check out lupa
diminta...Sampai kota Kendal wakita u mau check
in lagi di hotel Kendal baru ketahuan... Lalu kontak ketua suku... Oleh
pihak Hotel Green Valley dijanjikan akan dititipkan kepada tamu Hotel Green
Valley yang mau pulang ke Kendal,tapi ternyata tamunya tidak ke kendal. Kontak
lagi dengan pihak Hotel Green Valley,sepakat dikirim lewat jasa pengiriman...
Ditunggu tunggu gak datang datang,dan bolak balik kontak,katanya alamat tidak
jelas... Dari pihak jasa pengiriman juga tidak kontak ke saya,padahal sudah ada
nomor telponku... Rupanya pihak pengirim kurang tepat menulis alamat penerima.
Maka dilakukan perubahan alamat,baru akhirnya bisa diterima baru saja sore
ini... Lega rasanya...nggak stress lagi... Terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu...Setelah perjalanan hampir satu minggu, akhirnya...KTP ku
sampai juga ke rumah...Memang kalau orang sudah tua itu bawaan nya suka lupa
ya..., Om Hambali kelupaan raket dan kotak. Mbak Retno kelupaan tas. Aku
kelupaan KTP... Opo kakehan mangan brutu ra..”. (Komen dari Retno Muninggar: Yang penting gak lupa pulang
kerumah, gak lupa ma istri ). [3:49 PM, 4/5/2019].
Begitu berkesannya Tedjo Rumekso
akan Reuni Akbar, sehingga
perasaannya di tuangkan dalam bentuk “puisi” tanpa judul :
Malam ini,
Satu minggu yang lalu,
Kita alumni SMA Negeri Kendal,
Bersama berkumpul,
Untuk bergembira,
Bernyanyi,
Bernostalgia,
Mengingat wakita u sekolah di SMA,
Banyak kenangan terulang,
Walaupun sudah bertambah umur kita,
Tapi serasa masih seperti 48 tahun yang
lalu.
Semoga pertemuan ini, bisa menambah
keakraban dan keguyuban kita.
Seperti motto kita guyub rukun salawase
Terimakasih Tuhan atas berkah dan
karunia MU.
[8:34 AM, 4/8/2019]
-------------------------
MBAK NUNUK :
Klo kenanganku
yang sama dengan dik Retno, om Nenggo...”selama sebulan dalam rangka persiapan
reuni kita 3x blanja dipasar Bandungan..yang dibeli sama aja, alpukat, nangka,
pete, tahu, susu, buah bit, krupuk rambak dan bakso pasar mBandungan... “ [8:29
AM, 4/8/2019].
Aku satu kamar
dengan Melani. Sejak datang Melani sudah bermasalah. Waktu mau mandi...karena
tingginya semampai (semeter tak sampai), Melani gak bisa ambil shower yang letaknya tinggi banget... Malam-malam Melani gatelen mungkin dampak dari mandi yang gak bersih... Malam itu kita berdua
ketawa-tawa, Melani ketawa sambil garuk-garuk terus.
Ada peristiwa
yang kurasa sangat aneh. Waktu mau
sholat sepulang dari acara, Aku cari mukena bagian bawah, gak ketemu...sampe-sampe tasku, tas Melani dibongkar semua. Padahal
aku ingat waktu tadi selesai sholat, mukena atas dan bawah masuk kedalam tas
mukena. Setelah jam 6 menjelang keluar kamar mau senam, karena masih penasaran
Aku bongkar lagi tasku...Ketemu, kok bisa ya mukena bawahku dalam keadaan
digulung dalam gulungan bajuku yang belum aku pake... Takuuuut..... Sebenarnya
Aku masih penasaran..opo Melani sengaja kerjain aku, atau Aku sudah termasuk
golongan palupa seperti Om Ted yang lupa KTP dan eyang Smer yang lupa bawa tas
pulang atau memang benar benar ada setanya. [4:21 PM, 4/11/2019] [5:10 PM,
4/11/2019]. (
Komen dari Tedjo : Di
acara tersebut tidak ada setan,sama sekali. Saya sudah mencari kesana
kemari...tidak ketemu. Setan diseset isine ketan alias lemper. salam lemper,
dari cak lontong...).
-------------------------
MELANI:
Reuni akbar di
mBandungan dari rencana sampai dengan acara aku cuma mengikuti di W A saja. Nggak komen apa-apa, cuma berencana bawa makanan tradisional
GEBLEK dari Kulonprogo dan untuk Mbantul
kabupaten domisiliku yang ada dan terkenal hanya
GEPLAK, yang rasanya
manis
sekali, nggak baik untuk para usia senior. Menjelang minggu pelaksanaan reuni Mbantul hujan deras hingga kebanjiran yang cukup parah terdampak juga Kulonprogo sentra
industri geblek, yaaa maaf nggak jadi
bawa. Di hari H pelaksanaan reuni di luar dugaan, cukup meriah bisa melupakan kehidupan
keseharian, lupa anak, lupa cucu, yang ada ngguyu-ngguyu, makan-makan , betul-betul
refreshing, membuat kita kepingin reunian lagi dengan
segera. Pengalaman tidur di hotel, pertama kali merasakan selimut gatal. Nggak tahan
gatalnya Aku garuk-garuk tapi malu sama Bu Kasuk, “turu hotel kok gatelen.” Akhirnya
kusiram dengan air hangat sambil menikmati
shower.
Aku bergumam “mbayar murah ning status
jaluk nyaman, nek nyaman yooo sing
luaaraang.” Bu Kasuk tertawa. Di hall kulihat teman-teman sehat, semangat, bergembira penuh tawa. Ga
ada yang bermuram wajah. mbah Madi pamer
sulingan kompak karo organe. Hebat ya... kita di usia senior masih bisa menikmati
berkah dan karunia Allah SWT. Terima kasih teman-teman semua telah kompak manis menyelenggarakan
acara reuni akbar. Pulang ke Jogja Aku nunut Pak Hari dan tiba di rumah dengan selamat
jam 15.00. Makasih Pak dan Ibu Hari. (Komen dari Retno Muninggar : Harga 100 karena sudah disubsidi
sama teman-teman RW Jakarta & Luar
Jawa te Mel hehehe....Dari : Mbak Nunuk : Sejak datang Mel udah bermasalah
waktu mau mandi..., karena tingginya semampai (semeter tak sampai), gak bisa ambil
shower yang menurut Mel letaknya tinggi banget... Malam-malam
gatelen mungkin dampak dari mandi yang gak bersih...). [3:40 PM, 4/11/2019].
-------------------------
UMI TYASTUTI :
Oke, Aku juga
mo cerita kenangan. Untuk acara ke Mbandungan aku kencan ama dr Nurul naik
travel dan ternyata berangkat lebih awal, sampai Pati ternyata dr Nurul belum
siap nunggu ditempat yang dijanjikan, aku tilpon ternyata masih di RS. Aku susul di RS dan ternyata di RS masih ada
acara pelantikan pejabat. Dengan
terpaksa dr Nurul mblirit dan belum terima SK karena travel udah nunggu. Dalam perjalanan kita
ngobrol banyak, dengan hati was was,
sesekali sambil lihat jam karena janji
untuk kumpul di Mugas jam 2. Karena macet diperjalanan wakita u itu baru nyampe Demak, akhirnya kami putuskan
untuk ikut kloter yang ngumpul di
Stasiun Tawang. Sampai Stasiun Tawang jam 14.30 dan masih sempat sholat dzuhur
dan sekalian nunggu Ashar, sambil harap harap cemas kita nunggu dipendopo
Masjid. Karena rasa lapar dr Nurul
keluar dan kembali bawa roti Sari Roti
untuk pengganjal perut karena dari pagi
belum terisi. Sambil nunggu dr Nurul yang lagi keluar aku bincang bincang sama
Marbot Masjid itu yang bantuin ngangkat bawaanku, ternyata dia salah satu
korban bencana di Palu, anak dan istri serta rumah terkubur hidup hidup. Dia
selamat karena wakita u itu lagi kerja di perkebunan coklat, akhirnya dia ikut temanya pulang ke
Semarang untuk mencoba kehidupan baru
dan menjadi Marbot dst.
Setelah nunggu
cukup lumayan akhirnya sang pahlawan datang juga, dan setelah sholat kita
bertiga meluncur ke Bandungan yang hawanya dingin (kademen tenan aku tidur
malem sampai gigiku ngancing looh ). (Siapa ya.. pahlawannya?) [9:14 AM,
4/8/2019]
-------------------------
NURUL :
Kenangan saat
akan berangkat ke mBandungan. Daku sudah kencan naik travel bersama mbak Tuty. Ticket yang beli mbak Tuty. Travell berangkat dari Rembang, janjinya aku nunggu di Masjid Agung Pati
sekitar jam 12.00. Lha belum jam 11 kok mbak Tuty sudah telpon, mbak Tuty mencari Aku di
masjid, sesuai dengan janjinya. Ya..., tidak ada, lha wong masih jam 11.00. Aku
minta di jemput di rumah sakit. Saat itu aku sedang di aula mengikuti acara
pelantikan dan penyerahan SK pejabat struktural. Ketika sedang menyanyi lagu
Indonesia Raya, telpon berdering lagi, mbak Tuty bilang sudah nunggu di pintu utama
RS. Pelan-pelan Aku geser ke belakang terus melarikan diri. Selanjutnya
berangkat ke Semarang dengan gembira,
lupa dengan SK yang belum aku terima.
Setelah dari mBandungan.
Senin masuk kerja, diceritani teman di
RS bahwa saat penyerahan SK namaku dipanggil sampai 3 kali. Selesai acara
Direktur RS bilang ke temanku, tadi
sudah lihat bu Nurul kok jadi hilang. Sampai aku nulis (4/11/2019) ini, aku belum terima SK. Kata manajer SDM aku
diminta menghadap Direktur, tapi aku wegah. Ora duwe SK ora pateken, yen dipecat yo tinggal melamar di tempat
lain. Itu aja kok repot (kata Gua Dur). [9:17 PM, 4/11/2019]
-------------------
ANWAR:
Wakita u aku datang pagi di MBandungan langsung cari lokasi
senam, aku lihat seragam kaos merah, aku pastikan ini rombongan SMA 71, dengan
senyam senyum aku masuk lapangan bersama istri. Alhamdulilah, ada yang metokke
aku, beliau langsung bersalaman dan berpelukan dan aku sebuntuk an namaku Anwar,
kemudian temen yang lain datang nyalami Aku, Mulyono memberi selamat. “ Mulyono
ya....tambah gemuk banget. Kataku. “Sampean ajeg kuru.” Jawab Mulyono sambil tertawa. Kemudian datang Eksan
nyalami, kemudian Budi Yuwono, Jasno dan yang lain yang udah pangling semua,
yang jelas mereka tanpa kata nampak akrab. Kemudian kami duduk di belakang yang
senam, kumpul. Aku duduk dekat beliau
yang baju merah topi merah cerita masa lalu kurang lebih setengah jam cerita mulai habis kemudian aku
tanya sebelahku yang baju merah topi merah....Eko mana ya..... Kontan semua
tertawa dan bilang “la kowe kuwi ngomong karo sapa yo jejermu kuwi
Eko”.....akhirnya kami berangkulan sampai lama sangking gelinya. (Komen : Eko
Rahono dulu sebangku dengan Anwar di
jurusan Sosial. Dapat dimaklumi mengingat sudah 48 tahun belum pernah bertemu,
lagipula Anwar baru sekali ini hadir dalam reuni). [6:09 AM, 4/7/2019]
-------------------
DJOKO PRAMONO:
Slamat malam
teman - teman semuanya..., semoga tetap sehat selamat sampai dengan reuni yan
akan datang. Tiada kata terlambat untuk cerita kenangan usai reuni di
Bandungan, karena banyak peristiwa yang
selalu teringat.
Jauh-jauh hari
sebelum reuni Aku sudah merencanakan dan
promosikan mau BAWA NDOG GLUDHUG, RONDO ROYAL dan PECEL MBANG
TURI.
Tiga hari pra
hari Sabtu, Aku sudah cabut 3 pohon singkong
untuk tape. Setelah direbus masak ditata rapi dibaskom dan ditaburi ragi dengan alas/lemek dan ditutup rapat dengan daun
pisang. Kurang 2 hari buat sambal pecel
kacang yang memerlukan kacang tanah 1 kg dan gula Jawa Limbangan 1 kg. Kacang
digoreng terus dihaluskan, baru bumbu diracik kemudian diaduk rata dengan gula dan kacangnya. Icip-icip kurang gula...,
kurang garam.. jadilah.. pas. Hari
Jum’at cabut lagi 3 pohon singkong untuk ndog gludug. Sabtu pagi rebus singkong + garam
+ kara. Jam 11.00 tumbuk 1/2 halus plus gula pasir., terus dibuat bulat seperti
ndog., Usai masukkan di adonan terigu..
sreeeeeng ...jadi Ndog gluduknya.
Sabtu jam 8.00
petik mbang Turi, kacang panjang dan cikri. Jam 10.00 rebus kacang panjang,
cikri dan mbang turinya. Jam 11 usai ganti yang
lain. Goreng ndog gludugnya.
Jam 14.00
persiapan sudah selesai. Jam 15.00
berangkat..., Eee... baru 1 km tas
ketinggalan. Balik lagi ambil tasnya. Berangkat
lagi baru 1 km.. Eeee.., HP ketinggalan balik lagi. Itulah kalo sudah senior, 1/2 pikun.. dah pelupa..
Jam 17.00 sampai
deh di Green Ballet (Green Valley), langsung cari kamar di Bambu-2. Eee disitu sudah pada ngobrol : Sumadi, Kasno
(Jasno?), Budiyu, Ichsan dan Warto. Langsun Aku hidangkan Ndog gluduknya.,
Wuaaah disambut dengan ceria, kata Sumadi., "Lha Iki seng tak tunggu"
Acara inti
reunian yaitu pertemuan kita semua
dengan sambutan-sambutan dari : Panitia, Ketua Suku dan juga dari teman-teman yang pinter ceramah dan saling tukar cerita. Dan bagi
yang baru menyanyi silahkan untuk
tampil.
Betapa
senangnya Aku bisa ketemu dengan teman-teman
yang
sudah 48 tahun berpisah. Kalau dirasa seolah kita masih dalam nuansa
Sekolah di SMA lagi.., duuh senangnya.., kapan suasana seperti itu terulang
lagi....
-------------------
Pagi jam 5.00,
AKu diingatkan Om H Matrodhi untuk Sholat
Subuh. Entah nggak tau kenapa Aku ingin
sholat subuh di mushola. Aku cari nggak
ketemu, terus tanya petugas., “Dibawah
sana Pak, di sebelah selatan gudang.” Kata petugas.
Ini yang paling berkesan. Musholanya sepertinya jarang
dipakai. Ada 2 sajadah, tetapi kondisi
agak kotor, jarang dipakai. Ketika Aku
masuk toilet eee..., berdiri bulu romaku, seperti ada orang yang menegurku, tapi kan nggak ada orang. "Amit-amit mbah., dudu mbah Madi lho., ojo
ngganggu mbah tak sholat no kene". Kataku dalam hati. Pada roka'at kedua
Aku mencium bau apek yang menyengat yang terbawa semilir angin sejuk pagi hari. “Opo
kene ono Gendruwone., Po Wewe... kok apek banget ambune.” Pikirku. Tak lama kemudian
usai sholat diatap/plafon seperti ada orang jalan. Berdiri lagi bulu romaku. Digudang
.., agak jauh dikit dari Mushola ada suara seperti kayu besar jatuh di atas
genting. Rodo kaget Aku, tapi nggak takut. Biasanya kalau ada penampakan/ suara aneh Aku temui apa sebenarnya.
-------------------
Ini pengalamanku
saat Aku jadi team SAR. Aku disuruh masuk kuburan selama 15 menit di daerah
Weleri. Katanya kuburan itu wingit/angker. Banyak godaan-godaan seperti pocong
jalan (Karena digantung dan ditarik), ada suara seperti Kuntilanak ketawa, bau
misoa/ kemenyan yang dibakar dan lain
lain, banyak jenisnya. Tapi Aku bukan penakut, karena kita sama-sama mahkluk
ciptaan Alloh. Tapi godaan di Mushola Bandungan itu Aku betul-betul merinding, yang
menandakan bahwa ditempat itu ada mahkluk halus. Ya... layak saja wong
Musholahnya seperti jarang dipakai untuk
ibadah sholat.
Itulah kesan
dan kenangan yang tak terlupakan saat reuni di Bandungan selama hidupku sampai akhir
hayat. Begitulah cerita apa adanya dariku, semoga acara reuni Akbar ANK-71 SMA-Kendal yang akan
datang kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali. [9:23 PM, 4/10/2019]
RETNO MUNINGGAR:
Terimakasih
kepada teman-teman RW Jakarta dan Luar
Jawa, atas partisipasi pemikiran dan dukungan dananya, sehingga pelaksanaan
REUNI AKBAR yang awalnya digagas om Ted
berjalan dengan lancar, sukses dan
sangat meriah. Terimakasih pula pada teman-teman yang
telah hadir ikut menyusekseskan acara dengan membawa segala macam jajanan dan lauk pauk. Walau
saya dan mbak Nuk sering pusing dengan
maju mundurnya peserta yang
dikarenakan sebab-sebab yang
mungkin lebih penting, tapi alhamdulillah kami sepakat harus tetap
semangat .
Di sini kami
juga mohon maaf pula terpaksa mengganti tempat/hotel, yang awalnya kami beri alasan pada teman-teman bahwa di Hotel Rawa Pening kamarnya kurang, namun
sebetulnya lebih dikarenakan hotelnya bersuasana singup karena dibelajang Hotel ternyata ada makam hehehe.... dan sekarang saya baru berani
berterus terang. Jadi kami khususnya saya dan mbak Nuk sampai survey 3 x ke
Bandungan untuk mencari tempat/hotel yang
kami rasa relatif nyaman bagi teman-teman, yang akhirnya pilihan jatuh
di Hotel Green Valley dengan seala cerita mistisnya dari teman-teman (termasuk bu Kasuk ). Alhamdulillah
saya tidak merasa ada gangguan apa-apa (apa karena waktu
saya masuk kamar saya ucap salam yang
saya lanjunkan dengan membaca
ayat qursyi dan 3 surat pendek (triqul ) dan saya tutup dengan sholawat nabi ). Hihihi mungkin setannya
takut trus ngacir..... wkwkwk...... Yang tinggal sekarang adalah kenangan
indah, semoga acara seperti ini bisa sering kita selenggarakan dan membuat kita
lebih bersemangat dengan tertawa dan menyanyi dan tentunya akan menjad RABUK
NYOWO bagi kita semua, BRAVO ANK 71 SMAN KENDAL. [4:48 PM, 4/11/2019]
BAMBANG UTONO:
Memenuhi
permintaan om mBang Win, saya coba rasan-rasan di perhelatan reuni akbar di
mBandungan. Saya coba rasan-rasan ini saya terbagi menjadi 3 bagian : 1. Persiapan,
2. Hari H di mbandungan, 3. Pasca di mBandungan.
-------------------
1. PERSIAPAN.
Tiga hari
menjelang hari H, makne sudah mulai belanja sesuatu yang diinginkan oleh
teman-teman, karena masih ngurusi ujian siswanya, sehingga memanfaatkan waktu
luang untuk belanja (nyicil). Dua hari
menjelang hari H ada aturan baru yang menyebabkan makne membatalkan
keikutsertaan di reuni. Kacau iki. Masalahnya apa gak saya sampaikan disini.
Akhirnya saya konsultasi sama bu Kesuk, terus bu Kesuk ngerih-ngerih/mbujuk
makne, akhirnya mau berangkat. (maaf karena isih sangat yunior, masih suka
ngambek).
Sabtu pagi bar
subuhan langsung masak, langsung berangkat kerja dan saya di kantor ada
peresmian bengkel, yang fotonya sudah saya kirim di WAG pada tanggal 31 Maret.
Menjelang berangkat nelpon bakul tape pesanan Edi waktu di Sukorejo, ternyata
dihubungi gak bisa, akhirnya diparani ke rumahnya dan alhamdulillah ada stok ra
ketan hanya 2 dos. Terus berangkat mau ngampiri om Alex. Sampai di bangjo masjid
makne bilang ada yang ketinggalan, ternyata masakannya ketinggalan di teras,
jadi saat itu belum masuk mobil. Terpaksa pulang ambil barang yang masih
diteras. Terus ngampiri om Alex yang rumahnya saya belum tahu, hanya
diancer-anceri, ternyata saya kelewat, akhirnya muter ra ketemu neh, akhirnya
saya berhenti disekitar ancer-ancer, saat itu ada samar-samar ada orang kaos
hitam celana hitam, untungnya dia tertawa dan akhirnya ketemu om Alex dan
setelah sholat asar berangkat. Disitu ada kejadian yang sudah diceritakan om
Alex dengan bola-bali sampai tiga kali. [2:59
PM, 4/11/2019].
-------------------
2. HARI H DI
BANDUNGAN
Begitu sampai
di tempat, bareng sama mobilnya om mBang Win cs, setelah cari tempat dan saya
diberi kunci om Alex, dan setelah saya cari ketemu dipojok. Setelah saya masuk,
trus ke kamar mandi, baru ada rasa merinding, tapi gak ada apa-apa, apalagi sebelum masuk makne bilang : “Pak kok
ning pojok meni, aku wedi.” Saya bilang : “ra popo.”
Acara dimulai
dengan makan malam, “wis pokokke enak kabeh, ada bothok, mangut + pete, jajanan macem-macem enak kabeh.” Seperti
biasa acara resmi dimulai : pengantar dari Pembawa Acara, Sambutan Ketua
Panitia, Sambutan Ketua Suku dan dengan segala macem yang sudah diceritakan
teman-teman. Saya hanya ingin menambahkan, waktu diberi waktu untuk ngomong.
Ada dua hal sebenarnya yang ingin saya sampaikan, yaitu :
1.
Kesan pertemuan reuni akbar yang diselenggarakan
di mbandungan ini, tapi karena sudah disampaikan temen-teman yang intinya sama,
maka gak saya sampaikan.
2.
Kesan waktu sekolah, ada 3 peristiwa yang tak
terlupakan.
a.
Perkara saya bawa mobil, sebagian sudah di
sampaikan oleh Om Tedjo. Sebenarnya waktu itu saya bangun agak kesiangan, kalau
nyepeda jelas telat, karena adanya mobil tua itu saya pakai. Saya menyadari,
makanya saya parkir di sebelah barat gedung. Tapi gak tahunya waktu mau pulang,
mobil gak ada ditempat, ternyata dibelakang di kebun pisang dan ditutup dengan
daun dan pohon pisang, dalam hati saya menangis, kok ada teman yang begitu
teganya, salah saya apa. Betul-betul saya marah hanya dalam hati. Setelah dirumah
sambil membersihkan getah-getah pisang, saya sadari, mungkin temen-temen hanya
iseng, bukan karena sirik, akhirnya yo wis tak maafin.
b.
Waktu ujian lisan bahasa inggris, hanya ditanya
rego mbako oleh pak Irfan. Matur nuwun pak Irfan.
c.
Dan waktu pengumuman, sore sebelum pengumuman
saya didatangi pak Khasanuri, kalau saya lulus dan ada teman yang tidak lulus.
d.
Nah paginya waktu pengumuman saya datang agak
siang, temen-temen sudah ramai dan tanya
nomor saya, tapi saya bilang nomor temen yang tidak lulus. Wah rame saya
dibuntuti temen-temen, saya tidak ke papan pengumuman, tapi ke Jack mun. Ketipu
loe, batinku.
e.
Yang ini tidak saya ceritakan, karena menyangkut
diri saya dan seseorang, hehee. [5:39 PM, 4/11/2019]
(Komen : Lik Ut, Aku nggak ikut dorong mobil lho,
hanya lihat saja. Bagus banget Lit Ut langsung memaafkan temen yang dorong
mobil).
3. PASCA DI
BANDUNGAN
Jam 11.00
mulai siap untuk pulang, packing pakaian dll, trus waktu dhuhur. Mau sholat
dikamar, mukena sudah masuk tas,
akhirnya cari mushola, ternyata mushola agak jauh. Begitu sampai mushola,
memang ada yang gak beres, sampai2 makne bilang : kok ngeri pak, tapi gak ada
penampakan. Setelah sholat, makan dan penutupan, poto2 dll, terus bubar. Waktu
mau keluar dari lokasi, makne bilang : jenenge mbandungan ki yo ning pasar,
karo njajakke konco kantor. Akhirnya ke pasar dan hujan. Setelah jajan dsb trus
pulang. Masalah timbul. Kartu tol isinya habis, mampir indomaret sampai 3
tempat offline semua, akhirnya Ungaran kiri, lewat boja. Dan alhamdulillah
sampai rumah dengan segala kenangan. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Wis
plong kabeh, gak ada perasaan apa-apa kecuali senang dan senang. Sekian, nyuwun
ngapunten. MERDEKA. [7:02 PM, 4/11/2019]
TRI YUNIARTI:
Hari Sabtu
kira-kira jam 11 an, Aku berangkat ngampiri Dik Retno di Sumeru. Aku
berangkat ke mBandungan bersama 4
orang (Suami, Aminah, Dik Retno dan Aku) dengan petunjuk jalan Dik Retno, yang
katanya pernah 3 kali ke Green Valley.
Ternyata Dik Retno nggak
hafal jalannya, sampai kesasar lewat jalan lain, jalan
sempitnya dan berkelok kelok. Sang sopir manut saja. Beberapa kali sopir tanya orang dan akhirnya
sampai juga di hotel. Hari masih siang, teman-teman banyak yang
belum datang. Aku menunggu Ibu Joko Wahyono, teman satu
kamar. Agak sore Ibu Joko baru datang.
Aku ber bincang-bincang dengannya
sambil menunggu waktu malam
reuninan. Aku bersolek biar kelihatan cantik,
pakai baju baru, walau harganya
murah tapi pantas dipakai. Dengan percaya diri dan hati gembira Aku
bersama ibu Joko melangkah kaki ke ruang acara. Dengan mengikuti acara
demi acara, Aku
melirik teman yang dulu selalu usil dan menggoda Ku di SMA. Kala itu Aku
selalu marah kalau digoda. Siapa dia? Om
Samsul he he he . Aku berbincang bincang sebentar.
Malamnya Aku
nggak bisa tidur pulas. Nglilir beberapa
kali, kok seperti ada orang lewat di
luar jendela tapi Aku diam saja. Ibu
Joko sudah tidur pulas, Aku tidak nggak
berani membangunkannya. Sampai pagi pun Aku
nggak cerita semalam. Jam 5 pagi Aku sudah ber kemas-kemas untuk senam pagi. Dengan hati ceria, Aku
mengikutinya senam yang
sudah biasa Aku lakukan di lingkungan rumahku. Senam selesai
acara foto-foto eeee nggak tahunya Om Samsul minta foto jejer sama Aku, padahal deretan depan untuk putri-putri
semua. Setelah acara senam, makan pagi sarapan. Aku dapat SMS suami kalau ada acara sore. Jadi
Aku harus pulang lebih awal, maka cerita dengan teman -
teman hanya mengikuti sedikit saja.”
Yo..., rodo gelo nggak sempat pamitan kepada teman teman, hanya sama Dik Retno saja.” Sambil menuju kamar, Aku lihat
dimeja banyak jajanan yang bermacam-macam.
Aku ambil 3 tape yang akan Aku
bawa pulang. Aku pulang bersama
Om Warto dan mbak Rubiyatun. Pagi
harinya Aku bikin rondo royal dari tape
yang Aku bawa. Trims ya ... Om Alek biarpun nggak keduman sambel pecelnya
tapi dapat tapenya. Itulah kenanganku di reuni mBandungan yang
tidak mudah Aku lupakan. [7:54
PM, 4/13/2019] (Komen dari Retno Muninggar: 3 kali survey mbak, ke Green Valley
ya baru sekali hehehe.....).
Ada dua
kenangan yang selalu kuingat. Kenangan Ku yan pertama adalah saat naik kereta
api KRL, ada “malaikat” yang membantu membawa barang bawaanku di Godangdia.
(baca : NAIK KERETA KE MBANDUNGAN, Kenangan
Pertama Reuni di Mbandungan).
Meski bagi orang lain itu hal tersebut sepele tapi bagi Ku itu merupakan hal
yang luar biasa apalagi di Jakarta. Kenangan Ku kedua adalah saat makan Ndog
Geludug dari Djoko Pramono. Makan Ndog Geludug mengingatkan Ku ketika jajan di kantin SMA yang di kelola sama
Jack Mum. (baca : INDAHNYA BERBAGI
Kenangan Ketiga Reuni di Mbandungan). Kenangan Ku yang ketiga
adalah saat menyerahkan buku “KENANGAN ALUMNI SMA N KENDAL 1971” kepada Ketua
Suku. Buku tersebut Aku susun cukup lama, mungkin lebih dari 5 tahun. Tadinya
dalam buku tersebut akan ada informasi tetang biodata singkat dari parat
alumni, namun karena berbagai hal biodata singkat tersebut tidak terwujud. Namun,
paling tidak dengan membaca buku tersebut dapat mengingkat kita tentang SMA N
Kendal, tempat kita pernah bersama dalam menuntut ilmu.