Senin, 08 April 2019

INDAHNYA KENANGAN




INDAHNYA KENANGAN
Kenangan  Keempat Reuni  di MBandungan

Setiap orang memiliki sejumlah kenangan indah, yang berbeda antara satu dengan lainnya. Mungkin ada satu atau dua atau tiga di antara kenangan-kenangan itu yang akan selalu diingat. Reuni di Mbandungan merupakan kenangan indah meski bukan yang terindah. Kenangan ini bisa merupakan peristiwa sebelum, sesaat atau setelah reuni. Sayang beberapa teman menyimpan kenangan dalam hatinya, sehingga tidak bisa berbagi dengan temen temen lainnya.
Agung Herminingsih meski  tidak dapat menghadiri reuni karena suaminya sakit menjelang keberangkat ke Mbandungan, dapat merasakan nuansa reuni. Ini berkat temen temen mau berbagi cerita. “ Hebat Om Mbang Win dapat merangkum reuni yang banyak membawa kesan. Aku ikut senang  bisa mengikuti acara membaca ringkasan tersebut sehingga ada bayangan waktu temen teman pada bertemu, kangen-kangenan, bernyanyi, berolah raga,  bergurau, ada yang bercerita dan lain lain. Pokok asyikk kalau tahu  palaksanaan  ya ... trim  sudah mengikuti  sekelumit cerita dari penyadur Ir. Bambang Winarto. Shiip pokokmen  matur nuwun.”
Di bawah ini disampaikan kenangan dari beberapa temen temen kita.
----------------------------
TEDJO RUMEKSO : Paling mengesankan adalah pernyataan om Matrodhi...ojo sok ngglendengi... Kata ini sudah 48 tahun tidak pernah mendengar...Baru pada acara reuni akbar di mBandungan mendengar lagi...Woooow...Kendal banget gitu loh.
Kenangan lain dari Tedjo yang Aku yakin akan di kenang cukup lama adalah masalah KTP. Inilah ceritanya. “ KTP ku pada saat mau acara diminta sama Hotel Green Valley untuk jaminan, pas check out lupa diminta...Sampai kota Kendal wakita u mau check in lagi di hotel Kendal baru ketahuan... Lalu kontak ketua suku... Oleh pihak Hotel Green Valley dijanjikan akan dititipkan kepada tamu Hotel Green Valley yang mau pulang ke Kendal,tapi ternyata tamunya tidak ke kendal. Kontak lagi dengan pihak Hotel Green Valley,sepakat dikirim lewat jasa pengiriman... Ditunggu tunggu gak datang datang,dan bolak balik kontak,katanya alamat tidak jelas... Dari pihak jasa pengiriman juga tidak kontak ke saya,padahal sudah ada nomor telponku... Rupanya pihak pengirim kurang tepat menulis alamat penerima. Maka dilakukan perubahan alamat,baru akhirnya bisa diterima baru saja sore ini... Lega rasanya...nggak stress lagi... Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu...Setelah perjalanan hampir satu minggu, akhirnya...KTP ku sampai juga ke rumah...Memang kalau orang sudah tua itu bawaan nya suka lupa ya..., Om Hambali kelupaan raket dan kotak. Mbak Retno kelupaan tas. Aku kelupaan KTP... Opo kakehan mangan brutu ra..”. (Komen dari  Retno Muninggar: Yang penting gak lupa pulang kerumah, gak lupa ma istri ). [3:49 PM, 4/5/2019].
Begitu berkesannya Tedjo  Rumekso  akan Reuni Akbar, sehingga  perasaannya di tuangkan dalam bentuk “puisi” tanpa judul  :
Malam ini,
Satu minggu yang lalu,
Kita alumni SMA Negeri Kendal,
Bersama berkumpul,
Untuk bergembira,
Bernyanyi,
Bernostalgia,
Mengingat wakita u sekolah di SMA,
Banyak kenangan terulang,
Walaupun sudah bertambah umur kita,
Tapi serasa masih seperti 48 tahun yang lalu.
Semoga pertemuan ini, bisa menambah keakraban dan keguyuban kita.
Seperti motto kita guyub rukun salawase
Terimakasih Tuhan atas berkah dan karunia MU.
[8:34 AM, 4/8/2019]
-------------------------
MBAK NUNUK :
Klo kenanganku yang sama dengan dik Retno, om Nenggo...”selama sebulan dalam rangka persiapan reuni kita 3x blanja dipasar Bandungan..yang dibeli sama aja, alpukat, nangka, pete, tahu, susu, buah bit, krupuk rambak dan bakso pasar mBandungan... “ [8:29 AM, 4/8/2019].
Aku satu kamar dengan Melani. Sejak datang Melani sudah bermasalah. Waktu mau mandi...karena tingginya semampai (semeter tak sampai), Melani gak bisa ambil shower yang  letaknya tinggi banget... Malam-malam Melani  gatelen mungkin dampak dari mandi yang  gak bersih... Malam itu kita berdua ketawa-tawa, Melani ketawa sambil garuk-garuk terus.
Ada peristiwa yang  kurasa sangat aneh. Waktu mau sholat sepulang dari acara, Aku cari mukena bagian bawah, gak ketemu...sampe-sampe  tasku, tas Melani dibongkar semua. Padahal aku ingat waktu tadi selesai sholat, mukena atas dan bawah masuk kedalam tas mukena. Setelah jam 6 menjelang keluar kamar mau senam, karena masih penasaran Aku bongkar lagi tasku...Ketemu, kok bisa ya mukena bawahku dalam keadaan digulung dalam gulungan bajuku yang belum aku pake... Takuuuut..... Sebenarnya Aku masih penasaran..opo Melani sengaja kerjain aku, atau Aku sudah termasuk golongan palupa seperti Om Ted yang lupa KTP dan eyang Smer yang lupa bawa tas pulang atau memang benar benar ada setanya. [4:21 PM, 4/11/2019] [5:10 PM, 4/11/2019]. (Komen dari Tedjo : Di acara tersebut tidak ada setan,sama sekali. Saya sudah mencari kesana kemari...tidak ketemu. Setan diseset isine ketan alias lemper. salam lemper, dari cak lontong...).

-------------------------
MELANI:
Reuni akbar di mBandungan dari rencana sampai dengan  acara aku cuma mengikuti di W A saja. Nggak  komen apa-apa,  cuma berencana bawa makanan tradisional GEBLEK dari Kulonprogo dan untuk Mbantul  kabupaten  domisiliku yang  ada dan terkenal hanya GEPLAK, yang rasanya manis sekali, nggak baik untuk   para usia senior.  Menjelang minggu pelaksanaan reuni  Mbantul hujan deras hingga kebanjiran yang  cukup parah terdampak juga Kulonprogo sentra industri geblek,  yaaa maaf nggak jadi bawa. Di hari H pelaksanaan reuni di luar dugaan,  cukup meriah bisa melupakan kehidupan keseharian, lupa anak, lupa cucu,  yang  ada ngguyu-ngguyu,  makan-makan ,  betul-betul  refreshing,  membuat kita kepingin reunian lagi dengan segera. Pengalaman tidur di hotel, pertama kali merasakan selimut gatal. Nggak tahan gatalnya Aku garuk-garuk tapi malu sama  Bu Kasuk, “turu hotel kok gatelen.” Akhirnya kusiram dengan air hangat sambil menikmati shower. Aku bergumam “mbayar murah ning status jaluk nyaman,  nek nyaman yooo sing luaaraang.” Bu Kasuk tertawa. Di hall kulihat teman-teman  sehat, semangat, bergembira penuh tawa. Ga ada yang  bermuram wajah. mbah Madi pamer sulingan kompak karo organe. Hebat ya... kita di usia senior masih bisa menikmati berkah dan karunia Allah SWT. Terima kasih teman-teman  semua telah kompak manis menyelenggarakan acara reuni akbar. Pulang ke Jogja Aku nunut Pak Hari dan tiba di rumah dengan selamat jam 15.00.  Makasih Pak  dan Ibu Hari. (Komen dari  Retno Muninggar : Harga 100 karena sudah disubsidi sama teman-teman  RW Jakarta & Luar Jawa te Mel hehehe....Dari : Mbak Nunuk : Sejak datang Mel udah bermasalah waktu mau mandi..., karena tingginya semampai (semeter tak sampai), gak bisa ambil shower yang  menurut Mel letaknya tinggi banget... Malam-malam gatelen mungkin dampak dari mandi yang  gak bersih...). [3:40 PM, 4/11/2019].
-------------------------
UMI TYASTUTI :
Oke, Aku juga mo cerita kenangan. Untuk acara ke Mbandungan aku kencan ama dr Nurul naik travel dan ternyata berangkat lebih awal, sampai Pati ternyata dr Nurul belum siap nunggu ditempat yang dijanjikan, aku tilpon ternyata masih di RS.  Aku susul di RS dan ternyata di RS masih ada acara pelantikan pejabat. Dengan  terpaksa dr Nurul mblirit dan belum terima SK karena   travel udah nunggu. Dalam perjalanan kita ngobrol banyak, dengan  hati was was, sesekali sambil lihat jam karena   janji untuk  kumpul di Mugas jam 2. Karena   macet diperjalanan wakita u itu baru  nyampe Demak, akhirnya kami putuskan untuk  ikut kloter yang ngumpul di Stasiun Tawang. Sampai Stasiun Tawang jam 14.30 dan masih sempat sholat dzuhur dan sekalian nunggu Ashar, sambil harap harap cemas kita nunggu dipendopo Masjid. Karena   rasa lapar dr Nurul keluar dan kembali  bawa roti Sari Roti untuk  pengganjal perut karena dari pagi belum terisi. Sambil nunggu dr Nurul yang lagi keluar aku bincang bincang sama Marbot Masjid itu yang bantuin ngangkat bawaanku, ternyata dia salah satu korban  bencana di Palu, anak dan  istri serta rumah terkubur hidup hidup. Dia selamat karena wakita u itu lagi kerja di perkebunan  coklat, akhirnya dia ikut temanya pulang ke Semarang untuk  mencoba kehidupan baru dan menjadi Marbot dst.
Setelah nunggu cukup lumayan akhirnya sang pahlawan datang juga, dan setelah sholat kita bertiga meluncur ke Bandungan yang hawanya dingin (kademen tenan aku tidur malem sampai gigiku ngancing looh ). (Siapa ya.. pahlawannya?) [9:14 AM, 4/8/2019]
-------------------------
NURUL :
Kenangan saat akan berangkat ke mBandungan. Daku sudah kencan naik travel bersama mbak  Tuty. Ticket yang beli mbak  Tuty. Travell berangkat dari Rembang,  janjinya aku nunggu di Masjid Agung Pati sekitar jam 12.00. Lha belum jam 11 kok mbak  Tuty sudah telpon, mbak Tuty mencari Aku di masjid, sesuai dengan janjinya. Ya..., tidak ada, lha wong masih jam 11.00. Aku minta di jemput di rumah sakit. Saat itu aku sedang di aula mengikuti acara pelantikan dan penyerahan SK pejabat struktural. Ketika sedang menyanyi lagu Indonesia Raya,  telpon berdering lagi,  mbak Tuty bilang sudah nunggu di pintu utama RS. Pelan-pelan Aku geser ke belakang terus melarikan diri. Selanjutnya berangkat ke Semarang dengan gembira,  lupa dengan SK yang belum aku terima.
Setelah dari mBandungan. Senin masuk kerja,  diceritani teman di RS bahwa saat penyerahan SK namaku dipanggil sampai 3 kali. Selesai acara Direktur RS bilang ke temanku,  tadi sudah lihat bu Nurul kok jadi hilang. Sampai aku nulis (4/11/2019) ini,  aku belum terima SK. Kata manajer SDM aku diminta menghadap Direktur, tapi aku wegah. Ora duwe SK ora pateken,  yen dipecat yo tinggal melamar di tempat lain. Itu aja kok repot (kata Gua Dur). [9:17 PM, 4/11/2019]
-------------------
ANWAR:
Wakita u aku datang pagi di MBandungan langsung cari lokasi senam, aku lihat seragam kaos merah, aku pastikan ini rombongan SMA 71, dengan senyam senyum aku masuk lapangan bersama istri. Alhamdulilah, ada yang metokke aku, beliau langsung bersalaman dan berpelukan dan aku sebuntuk an namaku Anwar, kemudian temen yang lain datang nyalami Aku, Mulyono memberi selamat. “ Mulyono ya....tambah gemuk banget. Kataku. “Sampean ajeg kuru.” Jawab Mulyono  sambil tertawa. Kemudian datang Eksan nyalami, kemudian Budi Yuwono, Jasno dan yang lain yang udah pangling semua, yang jelas mereka tanpa kata nampak akrab. Kemudian kami duduk di belakang yang senam,  kumpul. Aku duduk dekat beliau yang baju merah topi merah cerita masa lalu kurang lebih  setengah jam cerita mulai habis kemudian aku tanya sebelahku yang baju merah topi merah....Eko mana ya..... Kontan semua tertawa dan bilang “la kowe kuwi ngomong karo sapa yo jejermu kuwi Eko”.....akhirnya kami berangkulan sampai lama sangking gelinya. (Komen : Eko Rahono dulu sebangku dengan  Anwar di jurusan Sosial. Dapat dimaklumi mengingat sudah 48 tahun belum pernah bertemu, lagipula Anwar baru sekali ini hadir dalam reuni). [6:09 AM, 4/7/2019]
-------------------
DJOKO PRAMONO:
Slamat malam teman - teman semuanya..., semoga tetap sehat selamat sampai dengan reuni yan akan datang. Tiada kata terlambat untuk cerita kenangan usai reuni di Bandungan, karena banyak peristiwa yang  selalu  teringat.
Jauh-jauh hari sebelum reuni Aku  sudah merencanakan dan promosikan mau BAWA   NDOG GLUDHUG, RONDO ROYAL dan PECEL MBANG TURI.
Tiga hari pra hari Sabtu, Aku sudah cabut  3 pohon singkong untuk tape. Setelah direbus masak ditata rapi dibaskom dan  ditaburi ragi dengan   alas/lemek dan ditutup rapat dengan daun pisang. Kurang 2 hari  buat sambal pecel kacang yang memerlukan kacang tanah 1 kg dan gula Jawa Limbangan 1 kg. Kacang digoreng terus dihaluskan, baru bumbu diracik kemudian diaduk rata dengan  gula dan kacangnya. Icip-icip kurang gula..., kurang garam.. jadilah.. pas.  Hari Jum’at cabut lagi 3 pohon singkong untuk  ndog gludug. Sabtu pagi rebus singkong + garam + kara. Jam 11.00 tumbuk 1/2 halus plus gula pasir., terus dibuat bulat seperti  ndog., Usai masukkan di adonan terigu.. sreeeeeng ...jadi  Ndog gluduknya.
Sabtu jam 8.00 petik mbang Turi, kacang panjang dan cikri. Jam 10.00 rebus kacang panjang, cikri dan mbang turinya. Jam 11 usai ganti yang  lain. Goreng ndog gludugnya.
Jam 14.00 persiapan sudah selesai. Jam  15.00 berangkat..., Eee...  baru 1 km tas ketinggalan. Balik lagi  ambil tasnya. Berangkat lagi baru 1 km.. Eeee.., HP ketinggalan balik lagi. Itulah kalo sudah  senior,  1/2 pikun.. dah pelupa..
Jam 17.00 sampai deh di Green Ballet (Green Valley), langsung cari kamar di Bambu-2.  Eee disitu sudah pada ngobrol : Sumadi, Kasno (Jasno?), Budiyu, Ichsan dan Warto. Langsun Aku hidangkan Ndog gluduknya., Wuaaah disambut dengan ceria, kata Sumadi., "Lha Iki seng tak tunggu"
Acara inti reunian yaitu pertemuan kita  semua dengan   sambutan-sambutan dari  : Panitia, Ketua Suku dan  juga dari teman-teman yang  pinter ceramah dan saling tukar cerita. Dan bagi yang  baru menyanyi silahkan untuk tampil.
Betapa senangnya Aku bisa ketemu dengan   teman-teman  yang  sudah 48 tahun berpisah. Kalau dirasa seolah kita masih dalam nuansa Sekolah di SMA lagi.., duuh senangnya.., kapan suasana seperti itu terulang lagi....
-------------------
Pagi jam 5.00, AKu diingatkan Om H Matrodhi untuk  Sholat Subuh. Entah nggak tau kenapa Aku  ingin sholat subuh di mushola. Aku  cari nggak ketemu,  terus tanya petugas., “Dibawah sana Pak, di sebelah selatan gudang.” Kata petugas.
Ini yang  paling berkesan. Musholanya sepertinya jarang dipakai.  Ada 2 sajadah, tetapi kondisi agak kotor, jarang dipakai. Ketika Aku  masuk toilet eee..., berdiri bulu romaku, seperti ada orang yang  menegurku, tapi kan nggak ada orang.  "Amit-amit mbah., dudu mbah Madi lho., ojo ngganggu mbah tak sholat no kene". Kataku dalam hati. Pada roka'at kedua Aku  mencium bau apek yang  menyengat yang  terbawa semilir angin sejuk pagi hari. “Opo kene ono Gendruwone., Po Wewe... kok apek banget ambune.” Pikirku. Tak lama kemudian usai sholat diatap/plafon seperti ada orang jalan. Berdiri lagi bulu romaku. Digudang .., agak jauh dikit dari Mushola ada suara seperti kayu besar jatuh di atas genting. Rodo kaget Aku, tapi nggak takut. Biasanya kalau ada  penampakan/ suara aneh Aku  temui apa sebenarnya.
-------------------
Ini pengalamanku saat Aku jadi team SAR. Aku disuruh masuk kuburan selama 15 menit di daerah Weleri. Katanya kuburan itu wingit/angker. Banyak godaan-godaan seperti pocong jalan (Karena digantung dan ditarik), ada suara seperti Kuntilanak ketawa, bau misoa/ kemenyan yang  dibakar dan lain lain, banyak jenisnya. Tapi Aku bukan penakut, karena kita sama-sama mahkluk ciptaan Alloh. Tapi godaan di Mushola Bandungan itu Aku betul-betul merinding, yang menandakan bahwa ditempat itu ada mahkluk halus. Ya... layak saja wong Musholahnya  seperti jarang dipakai untuk ibadah sholat.
Itulah kesan dan kenangan yang tak terlupakan saat  reuni di Bandungan selama hidupku sampai akhir hayat. Begitulah cerita apa adanya dariku, semoga  acara reuni Akbar ANK-71 SMA-Kendal yang akan datang kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali. [9:23 PM, 4/10/2019]
RETNO MUNINGGAR:
Terimakasih kepada teman-teman  RW Jakarta dan Luar Jawa, atas partisipasi pemikiran dan dukungan dananya, sehingga pelaksanaan REUNI AKBAR yang  awalnya digagas om Ted berjalan dengan  lancar, sukses dan sangat meriah. Terimakasih pula pada teman-teman  yang  telah hadir ikut menyusekseskan acara dengan  membawa segala macam jajanan dan lauk pauk. Walau saya dan mbak Nuk sering pusing dengan  maju mundurnya peserta yang  dikarenakan sebab-sebab yang  mungkin lebih penting, tapi alhamdulillah kami sepakat harus tetap semangat .
Di sini kami juga mohon maaf pula terpaksa mengganti tempat/hotel, yang  awalnya kami beri alasan pada teman-teman  bahwa  di Hotel Rawa Pening kamarnya kurang, namun sebetulnya lebih dikarenakan hotelnya bersuasana singup karena   dibelajang Hotel ternyata ada makam  hehehe.... dan sekarang saya baru berani berterus terang. Jadi kami khususnya saya dan mbak Nuk sampai survey 3 x ke Bandungan untuk mencari tempat/hotel yang  kami rasa relatif nyaman bagi teman-teman, yang akhirnya pilihan jatuh di Hotel Green Valley dengan seala cerita mistisnya  dari teman-teman (termasuk bu Kasuk ). Alhamdulillah saya tidak merasa ada gangguan apa-apa (apa karena   waktu saya masuk kamar saya ucap salam yang  saya lanjunkan dengan  membaca ayat qursyi dan 3 surat pendek (triqul ) dan saya tutup dengan  sholawat nabi ). Hihihi mungkin setannya takut trus ngacir..... wkwkwk...... Yang tinggal sekarang adalah kenangan indah, semoga acara seperti ini bisa sering kita selenggarakan dan membuat kita lebih bersemangat dengan tertawa dan menyanyi dan tentunya akan menjad RABUK NYOWO bagi kita semua, BRAVO ANK 71 SMAN KENDAL. [4:48 PM, 4/11/2019]
BAMBANG UTONO:
Memenuhi permintaan om mBang Win, saya coba rasan-rasan di perhelatan reuni akbar di mBandungan. Saya coba rasan-rasan ini saya terbagi menjadi 3 bagian : 1. Persiapan, 2. Hari H di mbandungan, 3. Pasca di mBandungan.
-------------------
1. PERSIAPAN.
Tiga hari menjelang hari H, makne sudah mulai belanja sesuatu yang diinginkan oleh teman-teman, karena masih ngurusi ujian siswanya, sehingga memanfaatkan waktu luang untuk  belanja (nyicil). Dua hari menjelang hari H ada aturan baru yang menyebabkan makne membatalkan keikutsertaan di reuni. Kacau iki. Masalahnya apa gak saya sampaikan disini. Akhirnya saya konsultasi sama bu Kesuk, terus bu Kesuk ngerih-ngerih/mbujuk makne, akhirnya mau berangkat. (maaf karena isih sangat yunior, masih suka ngambek).
Sabtu pagi bar subuhan langsung masak, langsung berangkat kerja dan saya di kantor ada peresmian bengkel, yang fotonya sudah saya kirim di WAG pada tanggal 31 Maret. Menjelang berangkat nelpon bakul tape pesanan Edi waktu di Sukorejo, ternyata dihubungi gak bisa, akhirnya diparani ke rumahnya dan alhamdulillah ada stok ra ketan hanya 2 dos. Terus berangkat mau ngampiri om Alex. Sampai di bangjo masjid makne bilang ada yang ketinggalan, ternyata masakannya ketinggalan di teras, jadi saat itu belum masuk mobil. Terpaksa pulang ambil barang yang masih diteras. Terus ngampiri om Alex yang rumahnya saya belum tahu, hanya diancer-anceri, ternyata saya kelewat, akhirnya muter ra ketemu neh, akhirnya saya berhenti disekitar ancer-ancer, saat itu ada samar-samar ada orang kaos hitam celana hitam, untungnya dia tertawa dan akhirnya ketemu om Alex dan setelah sholat asar berangkat. Disitu ada kejadian yang sudah diceritakan om Alex dengan bola-bali sampai tiga kali.  [2:59 PM, 4/11/2019].
 -------------------
2. HARI H DI BANDUNGAN
Begitu sampai di tempat, bareng sama mobilnya om mBang Win cs, setelah cari tempat dan saya diberi kunci om Alex, dan setelah saya cari ketemu dipojok. Setelah saya masuk, trus ke kamar mandi, baru ada rasa merinding, tapi gak ada apa-apa,  apalagi sebelum masuk makne bilang : “Pak kok ning pojok meni, aku wedi.” Saya bilang : “ra popo.”
Acara dimulai dengan makan malam, “wis pokokke enak kabeh, ada bothok,  mangut + pete,  jajanan macem-macem enak kabeh.” Seperti biasa acara resmi dimulai : pengantar dari Pembawa Acara, Sambutan Ketua Panitia, Sambutan Ketua Suku dan dengan segala macem yang sudah diceritakan teman-teman. Saya hanya ingin menambahkan, waktu diberi waktu untuk ngomong. Ada dua hal sebenarnya yang ingin saya sampaikan, yaitu :
1.    Kesan pertemuan reuni akbar yang diselenggarakan di mbandungan ini, tapi karena sudah  disampaikan temen-teman yang intinya sama, maka gak saya sampaikan.
2.    Kesan waktu sekolah, ada 3 peristiwa yang tak terlupakan.
a.       Perkara saya bawa mobil, sebagian sudah di sampaikan oleh Om Tedjo. Sebenarnya waktu itu saya bangun agak kesiangan, kalau nyepeda jelas telat, karena adanya mobil tua itu saya pakai. Saya menyadari, makanya saya parkir di sebelah barat gedung. Tapi gak tahunya waktu mau pulang, mobil gak ada ditempat, ternyata dibelakang di kebun pisang dan ditutup dengan daun dan pohon pisang, dalam hati saya menangis, kok ada teman yang begitu teganya, salah saya apa. Betul-betul  saya marah hanya dalam hati. Setelah dirumah sambil membersihkan getah-getah pisang, saya sadari, mungkin temen-temen hanya iseng, bukan karena sirik, akhirnya yo wis tak maafin.
b.      Waktu ujian lisan bahasa inggris, hanya ditanya rego mbako oleh pak Irfan. Matur nuwun pak Irfan.
c.       Dan waktu pengumuman, sore sebelum pengumuman saya didatangi pak Khasanuri, kalau saya lulus dan ada teman yang tidak lulus.
d.      Nah paginya waktu pengumuman saya datang agak siang, temen-temen  sudah ramai dan tanya nomor saya, tapi saya bilang nomor temen yang tidak lulus. Wah rame saya dibuntuti temen-temen, saya tidak ke papan pengumuman, tapi ke Jack mun. Ketipu loe, batinku.
e.      Yang ini tidak saya ceritakan, karena menyangkut diri saya dan seseorang, hehee. [5:39 PM, 4/11/2019]
(Komen : Lik Ut, Aku nggak ikut dorong mobil lho, hanya lihat saja. Bagus banget Lit Ut langsung memaafkan temen yang dorong mobil).

3. PASCA DI BANDUNGAN

Jam 11.00 mulai siap untuk pulang, packing pakaian dll, trus waktu dhuhur. Mau sholat dikamar, mukena sudah  masuk tas, akhirnya cari mushola, ternyata mushola agak jauh. Begitu sampai mushola, memang ada yang gak beres, sampai2 makne bilang : kok ngeri pak, tapi gak ada penampakan. Setelah sholat, makan dan penutupan, poto2 dll, terus bubar. Waktu mau keluar dari lokasi, makne bilang : jenenge mbandungan ki yo ning pasar, karo njajakke konco kantor. Akhirnya ke pasar dan hujan. Setelah jajan dsb trus pulang. Masalah timbul. Kartu tol isinya habis, mampir indomaret sampai 3 tempat offline semua, akhirnya Ungaran kiri, lewat boja. Dan alhamdulillah sampai rumah dengan segala kenangan. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Wis plong kabeh, gak ada perasaan apa-apa kecuali senang dan senang. Sekian, nyuwun ngapunten. MERDEKA. [7:02 PM, 4/11/2019] 

TRI YUNIARTI:
Hari Sabtu kira-kira jam 11 an,  Aku  berangkat ngampiri Dik   Retno di Sumeru.  Aku  berangkat ke mBandungan bersama  4 orang (Suami, Aminah, Dik Retno dan Aku) dengan petunjuk jalan Dik Retno,  yang  katanya pernah 3 kali ke Green Valley.  Ternyata Dik   Retno nggak hafal  jalannya,  sampai kesasar lewat jalan   lain, jalan   sempitnya dan berkelok kelok. Sang sopir manut saja.  Beberapa kali sopir tanya orang dan akhirnya sampai juga di hotel. Hari masih siang, teman-teman    banyak yang  belum   datang.  Aku menunggu Ibu Joko Wahyono, teman satu kamar. Agak sore Ibu Joko baru datang.  Aku  ber bincang-bincang dengannya sambil menunggu  waktu malam reuninan.  Aku  bersolek biar kelihatan  cantik,  pakai baju  baru, walau harganya murah tapi pantas dipakai. Dengan percaya diri dan hati gembira Aku bersama  ibu Joko melangkah kaki  ke ruang acara. Dengan mengikuti acara demi  acara,  Aku  melirik teman yang dulu selalu usil dan menggoda Ku di SMA. Kala itu Aku selalu marah kalau digoda. Siapa dia?  Om Samsul he he he . Aku berbincang bincang sebentar.

Malamnya Aku nggak bisa tidur pulas. Nglilir  beberapa kali,  kok seperti ada orang lewat di luar jendela tapi Aku  diam saja. Ibu Joko sudah  tidur pulas, Aku tidak nggak berani membangunkannya. Sampai pagi pun Aku  nggak cerita semalam. Jam 5 pagi Aku sudah ber kemas-kemas  untuk senam pagi.  Dengan hati ceria,   Aku  mengikutinya senam yang  sudah  biasa Aku  lakukan di lingkungan rumahku. Senam selesai acara foto-foto eeee nggak tahunya Om Samsul minta foto jejer sama Aku,  padahal deretan depan untuk putri-putri semua. Setelah acara senam, makan pagi sarapan. Aku  dapat SMS suami kalau ada acara sore. Jadi Aku  harus  pulang lebih awal, maka cerita dengan teman - teman   hanya mengikuti sedikit saja.” Yo...,  rodo gelo  nggak sempat pamitan kepada teman teman,  hanya sama Dik   Retno saja.” Sambil menuju kamar, Aku lihat dimeja banyak jajanan yang bermacam-macam.   Aku  ambil  3 tape yang akan  Aku  bawa pulang. Aku  pulang bersama Om Warto dan  mbak Rubiyatun. Pagi harinya Aku  bikin rondo royal dari tape yang Aku bawa.  Trims ya ...  Om Alek biarpun nggak keduman sambel pecelnya tapi dapat tapenya. Itulah kenanganku di reuni mBandungan  yang  tidak mudah Aku  lupakan. [7:54 PM, 4/13/2019] (Komen dari Retno Muninggar: 3 kali survey mbak, ke Green Valley ya baru sekali hehehe.....).

Bagaimana dengan kenangan Ku?
Ada dua kenangan yang selalu kuingat. Kenangan Ku yan pertama adalah saat naik kereta api KRL, ada “malaikat” yang membantu membawa barang bawaanku di Godangdia. (baca : NAIK KERETA KE MBANDUNGAN, Kenangan  Pertama Reuni  di Mbandungan). Meski bagi orang lain itu hal tersebut sepele tapi bagi Ku itu merupakan hal yang luar biasa apalagi di Jakarta. Kenangan Ku kedua adalah saat makan Ndog Geludug dari Djoko Pramono. Makan Ndog Geludug mengingatkan Ku  ketika jajan di kantin SMA yang di kelola sama Jack Mum. (baca :  INDAHNYA BERBAGI Kenangan  Ketiga Reuni  di Mbandungan). Kenangan Ku yang ketiga adalah saat menyerahkan buku “KENANGAN ALUMNI SMA N KENDAL 1971” kepada Ketua Suku. Buku tersebut Aku susun cukup lama, mungkin lebih dari 5 tahun. Tadinya dalam buku tersebut akan ada informasi tetang biodata singkat dari parat alumni, namun karena berbagai hal biodata singkat tersebut tidak terwujud. Namun, paling tidak dengan membaca buku tersebut dapat mengingkat kita tentang SMA N Kendal, tempat kita pernah bersama dalam menuntut ilmu.

----------------------------
Teman teman,
Dapat berbagi cerita memang  membahagiakan, apapun cerita. Apalagi cerita tentang kenangan. Ada yang lucu, ada yang “konyol”, ada yang ceria dan lain sebagainya. Di balik cerita tentu ada manfaat yang kita ambil. Terima kasih teman teman yang telah berbagi cerita dengan suka cita, semoga cerita kenangan ini akan membawa kita ke pertemuan reuni akbar berikutnya. Kapan Reuni lagi?
Bogor, 9 April 2019
mBang Win


1 komentar:

michelle mengatakan...

Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~