Minggu, 07 April 2019

INDAHNYA BERBAGI




INDAHNYA BERBAGI
Kenangan  Ketiga Reuni  di MBandungan

Selain membicarakan acara reuni  pada WA ANGK 71 yang juga ramai menjadi bahan pembicaraan adalah makanan. Ada kerinduan alumni untuk mencicipi makanan pada saat di SMA atau makanan kegemarannya yang tidak bisa diperoleh di tempat tinggalnya. Hebatnya para alumni dengan suka cita menawarkan makanan atau minuman yang akan di bawa, alumni lainnya dengan suka cita pula memesan makanan kesukaannya.
----------------------------
Sampai di GREEN VALLAY RESORT  mBandungan sore sekitar jam 17.00. Segera Aku menuju ke Kamar yang diberi nama BAMBU dengan diantar oleh petugas hotel. Aku, Mochsoum dan Hambali oleh panitia ditempatkan dalam satu kamar, meski akhirnya Hambali dapat kamar yang lainnya. Setelah mandi, aku keluar kamar menghampiri temen temen yang sedang duduk duduk di depan kamar : Djoko Pramono, Sumadi, Jasno, Sudiyo, Eko Rahono, Ichsan, Budi Yuwono. Aku salami dan peluk satu persatu temen temen Ku. Entah mereka sedang ngobrol apa. Di meja nya telah tersaji NDOG GELUDUG. Rupanya,  Kamar Bambu berdekatan dan berhubungan dengan kamar kamar lainnya.
“ Ayo mBang Win, dicicpi ndog geludug nya.” Kata Djoko Pramono.
Aku ambil satu. Rasanya enak untuk lidah Ku. Rasa singkongnya sangat terasa dan sedikit manis karena sebelum di goreng dicampur gula. Aku memang “rindu” makanan tersebut. Mungkin agak aneh bagi temen temen bahwa makanan jajanan yang Aku suka justru yang bahan dasarnya singkong atau beras ketan. Makan ndog geludug mengingatkan Ku tentang Jack Mum, penjual jajanan di kantin SMA Kendal yang salah satu jajanan yang dijualnya dan menjadi rebutan siswa  adalah ndog geludug. Harganya murah, bikin kenyang sangat cocok bagi yan belum sarapan apalagi yang “nglaju” dari Kaliwungu, Pegandon, Cepirin dan tempat lainnya. Selanjutnya Djoko Pramono mengajak Ku ke kamarnya untuk mencicipi RONDO ROYAL, makanan tradisional Jawa terbuat dari tape yang di goreng dengan tepung beras. Rasanya enak, campuran antara manis dan sedikit asam dengan tekstur yang kenyal.
Orang Jawa itu agak aneh dalam memberi nama makanan. Kalau ndog geludug Aku agak paham, karena bentuk bulat kaya telur (ndog) yang cukup besar. Kalau Rondo royal mungkin dulunya di temukan oleh seorang janda kaya yan royal atau mungkin dulunya merupakan makanan yang terbilang mewah sehingga di sebut Rondo Royal.
----------------------------
Acara reuni didahului dengan makan malam. Selain makanan telah disediakan hotel, juga disediakan berbagai lauk pauk dan cemilan yang disediakan oleh temen temen. Ada PECEL, GENDAR, RENGGINANG, KACANG REBUS, PILUS, RESOLES, BOTOK dan sebagainya. Penggemar pecel cukup banyak. Sayang Aku tidak berani makan pecel, padahal kepengin. Tapi ya..., bagaimana kalau setelah makan makanan yang ada cabe nya, rasanya sakit sekali bagian (maaf) duburnya. Mungkin zat  penangkal cabe di tubuh Ku sudah tidak ada lagi. Rupanya pecel berikut sambelnya merupakan racikan Djoko Pramono. Penggemarnya cukup banyak, Yuniarti, Retno Muninggar, Sudirno dan entah siapa lagi. Banyak yang pesan bumbu pecel.  Sudirno bahkan secara khusus membawa bumbunya  ke Pekanbaru. Memang lidah Jawa ya..., tetap lidah Jawa. Makanan Jawa tetap pilihannya. Makanan (ndog geludug, rondo royal dan pecel) yang di bawa ke mBandungan Djoko Pramono dipersiapan sejak jam 2 malam. Luar biasa. Mbak Nunuk membuat Botok khusus selain untuk alumni juga untuk memenuhi pesanan dari Hambali. Aku yakin, Hambali makan dengan lahapnya. Jika Botok dapat tahan lama, Aku yakin pula Hambali akan membawanya ke Makassar dan selanjutnya pergi ke sawah hanya untuk makan Botok sambil lihat bapak tani “ngluku” dan “nggaru”.
----------------------------
Aku memperoleh cemilan atau minuman yang telah Aku pesan sebelumnya. Dari Mas Hari, Aku memperoleh WEDANG UWUH dan WEDAN SECANG. Kedua minuman tersebut sebenarnya sama saja, wedang uwuh lebih nama “lokal”, sedangkan wedan secang lebih nama “nasional”. Bubuk wedang uwuh setelah disedu dengan air panas warnanya berubah menjadi merah, rasanya enak dan memberikan rasa hangat pada tubuh. Dari mBak Triyuniati, Aku dibawakan BALUNG KUWUK, salah satu cemilan kesukaanku. Apalagi Balung Kuwuk nya sudah di goreng dengan ditaburi keju. Waah kalau sore, sambil minum wedang uwuh dengan cemilan Balung Kuwuk memberikan sensasi di mulut. Tuti memberikan oleh oleh : PISANG KEPOK, RENGGINANG, DAUN KELOR dan masih banyak lagi hanya namanya tidak tahu. Pisang Kepok sudah digoreng di Kendal dan sebagian untuk bekal diperjalanan. Pisang Kepok kuning merupakan makanan favorit Ku, apakah di rebus apalagi di goreng,  satu sisir saja bisa Aku makan sendiri. Rengginang merupakan cemilan paling favorit, rasa gurih dan renyah sepertinya tiada duanya. Sementara minuman dari daun kelor lebih untuk pengobatan. Agak enak di minum kalau dalam keadaan panas. SATRU (?), KEDELEI GORENG (?) dan cemilan campuran (entah apa namanya) dapat dari Om Dirno. Satru rasanya enak, tidak terlalu manis, cocok untuk lidah Ku, Kedelai goreng rasanya gurih, kalau sedang makan tidak mau berhenti. PURWACENG yang di bawa Syamsul dapat satu bungkus dari Tedjo Rumekso.
----------------------------
BERBAGI dalam bentuk apapun (termasuk makanan dan minuman) memang membahagiakan baik  yang memberi  maupun menerimanya. Mungkin saja pemberian yang sederhana tersebut menjadi kenangan atau pengingat bagi yang menerimanya. Terima kasih teman teman yang telah dengan suka cita dengan kegembiraan telah membawakan makanan atau minuman untuk sekedar berbagi kebagiaan di kala kita bertemu dalam suana reuni. Kapan Reuni lagi?

Bogor, 7 April 2019
mBang Win


1 komentar:

michelle mengatakan...

Izin promo ya Admin^^
bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
add Whatshapp : +85515373217 ^_~